时间:2025-06-06 18:57:19 来源:网络整理 编辑:热点
Jakarta, CNN Indonesia-- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat temuan kasus kematian akibat Dema quickq安卓手机版
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat temuan kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue atau DBD di Indonesia menunjukkan tren kenaikan dibandingkan tahun lalu dalam periode yang sama.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi merinci pada periode Januari hingga awal Mei 2023, jumlah kasus kematian akibat DBD sebesar 227 kasus.
Sementara pada periode yang sama di 2024, temuan kematian DBD naik signifikan menjadi 641 kasus. Demikian bila dihitung, terjadi kenaikan hingga 182 persen atau 2,8 kali lipat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada periode yang sama di minggu 18 tahun 2023 jumlah kasus DBD sebanyak 29.822 kasus dengan kematian sebanyak 227 kematian," imbuhnya.
Nadia juga melaporkan lima Kabupaten/Kota dengan kasus kematian DBD tertinggi periode Januari hingga awal Mei 2024 adalah Kabupaten Bandung dengan 29 kematian, dan Kabupaten Klaten dengan 22 kematian.
Kemudian Kabupaten Jepara 21 kematian, Kabupaten Subang dengan 20 kematian, serta Kota Bekasi dengan 19 kasus kematian.
Selanjutnya, lima wilayah dengan temuan kasus DBD tertinggi yakni Kota Bandung dengan 3.468 kasus. Kabupaten Tangerang 2.540 kasus, lalu Kota Bogor dengan 1.942 kasus, Kabupaten Bandung Barat dengan 1.903 kasus, serta Kota Kendari dengan 1.659 kasus.
Melihat temuan kasus positif dan kematian akibat DBD di Indonesia, Nadia mengimbau agar pemerintah daerah setempat terus mengedukasi masyarakat soal program menguras, mengubur, menutup sumber air atau 3M.
Lebih lanjut, Nadia menyampaikan pasien DBD di Indonesia paling banyak didominasi anak-anak rentang usia lima hingga 14 tahun. Namun risiko tertular dan sakit DBD juga terjadi pada masyarakat usia dewasa.
Nadia menjelaskan, baik anak-anak maupun orang dewasa memiliki risiko yang sama. Namun, orang dewasa memiliki risiko gejala berat yang lebih kecil.
"Risiko untuk tertular atau sakit DBD pada dewasa itu sama seperti anak-anak, tapi untuk menjadi gejala berat itu orang dewasa jauh lebih kecil kemungkinannya dibandingkan anak-anak," ujarnya.
(khr/wiw)Bareskrim Gelar Perkara Kasus TPPU Panji Gumilang Hari Ini, 147 Rekening Panji2025-06-06 18:45
Resmi! PN Jakarta Pusat Tolak Gugatan PKPU terhadap Hutama Karya (PTHK)2025-06-06 18:29
Pemprov Jabar Ungkap Alasan Mendesak Siswa Dikirim ke Barak2025-06-06 18:21
Sujud Syukur!! Kata Anies: Jika PDP Terus Turun, Hidup Kita Akan..2025-06-06 18:09
Kampus Merdeka Fair 2024 di Padang Perkuat Gerakan MBKM Mandiri2025-06-06 18:08
Seruan Terbaru Anies: Yang Berkerumun di Jalan, Kita Angkut!2025-06-06 17:27
Pembelajaran AI dan Coding segera Diterapkan, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ingatkan Tak Tinggalkan Buku2025-06-06 17:14
Ya Allah, Ada Puluhan Balita di Wilayah Anies yang Positif Corona2025-06-06 17:05
Jadi Kandidat Wakil Anies, Ahmad Syaikhu Belajar Soal Jakarta2025-06-06 16:50
Daftar Pemenang detikJatim Awards 20242025-06-06 16:33
7 Jenis Susu Sapi Selain Evaporasi, Mana yang Lebih Sehat?2025-06-06 18:46
Regulasi Baru OJK Segera Rilis, Pemain Kripto dan Fintech Wajib Waspada2025-06-06 18:35
Cara Menggunakan Air Cucian Beras untuk Tanaman Tumbuh Subur2025-06-06 18:32
Perdana! Emiten Boy Thohir (ADMR) Bakal Kucurkan Dividen Rp1,9 Triliun2025-06-06 18:19
5 Daun yang Bisa Menurunkan Berat Badan, Hempas Lemak Murah Meriah2025-06-06 18:08
Ratusan Perusahaan Bandel Ditindak Anies Gegara ini...2025-06-06 17:53
Kelahiran Prematur, PR Ortu untuk Terus Pantau Si Kecil2025-06-06 17:28
Usai Bertemu 8 Dubes, Prabowo Bakal Langsung Gas ke Halal Bihalal Purnawirawan TNI AD2025-06-06 17:14
5 Kebiasaan Ini Bikin Awet Muda, Usia 402025-06-06 17:01
Resmi! PN Jakarta Pusat Tolak Permohonan PKPU Hutama Karya (PTHK)2025-06-06 16:45